c | Mimpi dalam kedangkalan samudra | Journey To Northen Light

Mimpi dalam kedangkalan samudra

Hingga kini aku masih bertanya-tanya mengenai kepergiannya. Lalu terkadang pemutaran tersebut meledak seperti bom 'Apakah kami hanya imajinasiku?'
Ku biarkan ia menghancurkan sebagian mimpiku yang seutuhnya dikuasainya. Ia meninggalkan lebih banyak kesengsaraan akan keputusannya. tapi tidak apa-apa, sungguh. iapun tahu mana yang lebih baik baginya sendiri.

Aku akan terbang memancarkan sinarku ditengah samudra. Tidak untuk menariknya mundur. Mungkin lebih tepatnya, menciptakan harapan untukku tatap bisa bertahan dalam mimpi ini. Meski harus tenggelam, dan menelan sebagian air laut tanpa dapat bernafas.. aku akan tetap pergi! Iapun tahu ini satu-satunya kesempatan yang ku miliki dalam posisi ini.

Rasanya Aku tersesat. kenangan kami tersetel otomatis dikala kegelapan mengusai sebagian dunia. aku bisa merasakan detak jantungnya yang bermelodi, aku bisa mendengar bisikannya ditengaliku, nyaris seperti nyata! tapi aku tersadar, semua itu hanya fantasi.
Memori itu berputar menjadi penghantar tidurku. setiap malam. setiap ku putuskan detik tersebut menjadi akhir hariku yang panjang.

Bagaimana bisa aku begitu yakin akan menyelami samudra dangkal itu, yang secara tidak langsung ancamannya menghantarkan jiwaku pada keabadian.

Bagaimana bisa aku keluar dari bayangannya?

Disinilah aku terdampar. 
Aku ditengah perairan terbuka mengedipkan mata dengan harapan.
Jari-jariku terbakar dingin anginnya yang menyapu. tapi aku merasa dingin.. meski sebagiannya berapi.
Gelap menelan. Bayangan bulan yang pendar beralun-alun ditengah lautan.
Tubuhku beringsar.. dan kenangan mendorongku —Gelabur.
Byurr.. aku terpleset masuk ke dalam tempat yang belum siap untuk ku jelajahi! Sekarang aku sungguh merasa tersesaat.

Kenangan kami kembali mengambil alih. —Bergerumu. Semuanya berputar sempurna membentuk kilas balik pada musim semi dimana Arka tersenyum manis untukku. Hingga detik ini masih bisa ku cium aroma wanginya yang mempesona. ku harap aku berhenti pada lintasan waktu penuh kebahagiaan itu. tapi lintasannya masih melaju.. mengobrak-abrikkan emosiku.
Indah, pahit, sedih, bahagia, semua kesenangan bercampur dalam tatanan seharusnya.
Perlu waktu lama menyelesaikan cerita tersebut, hingga pada akhirnya gelap kembali menggeser segalanya.
Hanya hitam pekat yang ku lihat. dan samar-samar ku rasakan sentuhan hangat. Aku tahu aku terjatuh lebih dalam pada kegelapan. tapi disanalah harapannya. sentuhan itu.. aku mencarinya.. entah dimana, tapi aku berlari.. dan berlari.. nafasku tersendat-sendat. aku tahu aku harus berhenti sejenak untuk mengambil nafas. tapi aku tidak mampu berpikir selain akan kehilangan harapan tersebut..

Dan disinilah aku terhenti.. pada tempat yang sama dimana aku memulai segalanya.
Setiap sudut nampak sama, lalu sedetik kemudian beralih memudar ketika wajah pesonanya singgah dalam pikiranku.
Akupun mendadak ingat. inilah tempat dimana sebelum ia berada disampingku. dan kegelapan adalah tempat dimana aku kehilangan dirinya.
Aku mengaburkan bayangannya, menguji ingatanku pada tempat ini.
Dan seperti yang telah ku pikirkan, tempat yang sama inilah dimana aku terjebak sekarang.
Semuanya tentang diriku.
Bayangannya, kegelapan, kehancuran yang ku rasakan. aku menciptakannya sendiri! —Karenanya.
Dan tempat yang kembali sama itu.. adalah aku ketika tidak mengenalnya.
Aku ingin kembali.. tapi terlambat.
Semuanya tentang dia..
Aku memudar ditengahnya.. aku sungguh tersesaat! aku ikut remuk bersamanya ditempat tak tahu menahu keberadaannya.


Share:

0 komentar