MT (4) The symphony running out
Miki menghampiriku yang masih berdiri di depan gerbang dengan vespa kebanggaannya. Ini pertama kalinya setelah beberapa bulan yang lalu sejak kendaraan yang menjadi cirinya itu lenyap entah dimana.
"Wait whaaat?" Aku menatap vespa nya dengan detail. Tidak ada yang berubah disana. Warna nya masih telur bebek.
"Finally , ciri mu kembaliπππ. " aku berkata sambil tertawa.
Ia pun mengimbangi tawa ku. Tapi cepat sekali.
"What are you doing here? You said your Dad will pick you up?" Matanya menyiyip, mengira-ngira.
Aku hanya menaikan kedua pundakku sekali.
Tapi sebagai my guy dia langsung berinisiatif mengantarkan ku pulang.
Honesty aku sengaja bilang padanya seperti itu agar dia tidak bertemu ayah, but things always suprised me.π¦
Aku nervous sendiri tanpa alasan yang jelas. Dan beberapa kali memohon agar ia tidak menangani sampai rumah. Tapi karena Mikael full of brave, dia mengantar ku sampai depan rumahku.
Mata ku langsung berkeliling, tapi Mikael malah mentertawakan ku.
"Kamu kenapa sih?" Bibir nya tertarik dan mengeluarkan suara tertawa.
Dan ayah dan ibu mengejutkan ku. Kedua nya tidak menunjukan wajah seperti seharusnya. Tapi mikael tersenyum hangat melihatnya. Kemudian turun dan berjalan mendekati mereka.
Aku berjalan di belakangnya, tapi rasanya ingin berputar balik memberi menarik mikael pergi. But cant.
"Ouh kamu?" Suara ayah terdengar membentak.
β Hey Om, tante! saya Mikael Aditya. Tapi putri anda memanggil saya Miki.β Suaranya tidak seperti suara Mikael biasanya. Ia terlihat gugup. Namun jika aku bukan orang yang sering mengobrol dengannya, Itu akan terlihat seperti tanpa kegugupan.
β Oh pantas, Ayah tidak menemukanmu, kamu pulang bersama anak ini?! β Ayah memotong ucapan Mikael. Ia tidak bersikap ramah padaku. Matanya melotot.
β Bukan salahnya Om, maag tapi Om tidak tepat waktu.β Mikael membelaku. Barangkali tak tahan melihatku dibentak.
Mata Ayah mulai menoleh ke Mikael. β iya, saya yang salah. Tapi saya mohon sekali, jauhi anak saya.β suaranya terdengar keras. Ia menatapnya dengan kejam.
β Ayah kenapa sih? β Aku tak tahan melihat pandangannya terhadap Mikael. He looks like wanna eat him. β Mikael kemari untuk memperkenalkan dirinya, Yah.β
Tidak ada suara yang menjawab. β Dia bahkan.., (suaraku tersedot ke perut)
Dia sudah tahu kalau Ayah tidak menyukainya.β
I just want him to know that he waiting his time for someone that didnt deserve it.
β Nessie, diam! β satu bentakan merasuki telingaku.
Tapi Miki menoleh padaku. Ia tersenyum kecil sambil mengangkat kedua alisnya seraya mengangguk sekali. Ia seperti ingin mengatakan β tidak apa-apa!β
setengah detik dari itu, ia melangkah lebih dekat ke Ayah.
β Om, Putri Om orang yang tidak pernah menghakimi orang lain dari penampilannya, saya yakin Om juga melakukannya. Jadi mungkin kita harusnya saling mengenal dulu, setelah itu.. β
βNo, i know you for Sure.β
β Kamu anak nakal yang suka kebut-kebutan.
Kau seorang pemabuk, sampai salah satu temanmu jatuh karna mabuk.β
Okay, penjelasan nya cukup kuat untuk membuat nya tidak menyukai Mikael.
"You are a bad boy" kata itu terucap dengan lantang.
Bahkan sampai menggentarkan dadaku.
β Saya mohon, tolong jauhi anak saya!β Masih dalam intonasi bentakan. tidak seperti permohonan sama sekali.
Aku mengerutkan keningku. Aku tidak percaya Ayah melakukan itu. Aku menoleh ke Ibuku. Ia hanya tersenyum tipis padaku. Itu menandakan Ia tidak bisa membantuku dalam hal ini.
β hey, ini untuk kebaikanmu. β bisik Ibuku. Ia menggapai kepalaku, lalu menariknya ke dadanya. Setelah itu Ia mengelus rambutku.
β Aku menyayanginya, Om. β Dapat ku dengar dengan tegas ucapannya. lalu kepalaku tegak lagiβmenatapnya.
β kalian baru 17 tahun.β Ayah mentertawakan nya habis-habisan.
β kamu bisa mempermainkan perempuan lain!"
"Please, dont do it to my daughter! She just a girl, she dunno anything about these things.β
"Stay away from her!" N again these words comes like a storms.
Miki tertawa kecil.
"You dunno anything about us."
"Maybe yes!" Ketus ayah.
"And i don't wanna know!" He added.
Mikael menatapnya sebentar. Lalu memutar bola matanya ke bawah βmerenung.
Ayah menghela nafas, dan melirikku sekilas.
β terimakasih untuk semuanya, maaf sudah merepotkanmu selama ini.β suaranya terdengar datar, berbeda.
β silahkan pergi! Dan jangan pernah kembali! β he said out loud.
Wow unpredictable. Aku tahu selama ini ayah selalu to the point, but i just dont get it when he said get away from here to Mikael.
Mikael menggeleng menatapnya, Lalu melirik ke arahku sekilas. Setelah itu Ia langsung membalikkan badan untuk melangkahkan kakinya menjauh.
Im frozen in my place and just watching how his step create a distance for us.
β Kamu dengarkan Nes, kau harus menjauhinya!β he said.
β don't worry, Dad. I'm sure he won't come here anymore"
β he is a bad boy!β he repeat it. Again.
I was like " God,.please stop it"
But aku hanya bisa menggelengkan kepalaku.
βOh jadi dia pura-pura baik? β
β Apa kamu tidak pernah dengar kalau good boy is a bad about that hasn't been caught? β
Aku mulai melangkah kan kaki ku ke depan, berharap kelusr dari percakapan semacam ini.
β Dia anak nakal, Nash! β
I dont care, n i dont wanna hear about that.
β Tennessee.. Apa kau dengar apa yang Ayah katakan? β Ia membentak, dan aku sudah biasa oleh hal itu.
β Dia anak nakal! β Ia kembali berteriak untuk menegaskan apa yang ia katakan. β Dia bisa saja merusak cita-citamu selama ini..β he added
Dan secara ajaib aku terhenti. Aki tidak ingat apapun tentang hal itu? Bagaimana bisa ayah berpikir aku akan sampai pada tempat itu.
Aku membalikan badan dengan muka garang ku.
β Cita-cita apa?" Suara ku terdengar keras, bahkan untuk diriku sendiri. Dan aku menatap matanya yang mulai ketakutan.
" I even.., (aku mengehela nafas)i can't remember anything about that.β
Ayah tertawa kecil, aku bisa melihat bagaimana ia berusaha menghibur diri dengan menoleh ibu.
β Kau ingatkan.., when you were 5, you said you wanna be a pilot. Bahkan Ibu dan Ayah sudah memperingatkanmu bahwa biasanya pilot itu lelaki. Tapi kau tetap ngotot ingin jadi pilot agar kau bisa keliling dunia!?β sebagian ketakutan masih tereja jelas di matanya.
Dan aku menggeleng.
Aku benar benar menghancurkan nya sekarang.πΏ
Ayah menoleh lagi ke ibu.
βBu.. kau ingatkan waktu itu? waktu kita dipesawat perjalanan ke Lombok? β
Dia tidak dapat menahan rasa kecewa itu.
Lalu otakku berkeliling mencari memori ke masa yang ia maksud. Namun aku tidak menemukan catatan apapun. Aku bahkan tidak ingat aku pernah mengatakannya. Namun ketika Ayah bilang Lombok. Aku ingat kalau aku pernah kesana. Untuk mengunjungi beberapa pantai indah indah yang hanya bisa kami dapatkan di tempat itu like turtle beach, tanjung ringgit. Ekas. Alot of beaches.
β But Dad (aku tertawa dalam hati, dan merasa menang, entah dnegan alasan apa) itu hanya ucapan anak 5 tahun.β
Ayah terdiam menatap mataku, he saw something, but dia berusaha sekeras mungkin menyangkal nya.
β tidak, kau pasti ingat!β nadanya memaksa.
Dan aku hanya menggelengkan kepala.
Tiba-tiba otakku memberi sinyal ke bibirku untuk melebar, it looks like I'm so happy.
Mungkin aku hanya berharap ia mengerti apa yang aku rasakan tentang ketakutan.
0 komentar