Melodi Terjebak (5) Beautiful creature
Aku memandang wajah malaikatnya sekali lagi, ouh, I swear., he is the most beautiful creature in this world.
Tapi sekali lagi aku di ingatkan oleh mata memikat lain yang telah menangkap pandanganku ketika terjebak di jalan buntu karena si beautiful creature itu.
Aku mengalihkan pandangan ku dari Mikael. Bola matanya bergerak penasaran, dia langsung tahu ada sesuatu di antara kami.
Tapi sekali lagi aku di ingatkan oleh mata memikat lain yang telah menangkap pandanganku ketika terjebak di jalan buntu karena si beautiful creature itu.
Aku mengalihkan pandangan ku dari Mikael. Bola matanya bergerak penasaran, dia langsung tahu ada sesuatu di antara kami.
"Tell me!" Suara lembutnya memaksa secara halus. Aku tersenyum dan menatap matanya.
"Aku senang bertemu dengan mu!"
Miki menatapku lega.
Dan aku tahu aku harus segera mengakhiri tatapan semacam ini, sebelum pada akhirnya aku berpaling menjelajahi luka lama. Tapi mata nya persuasif, seakan semua yang ada di dunia ini hanya pendamping.., dan dia yang utama. Konyol. Ha
Bila keadaanya tidak seperti ini, mungkin aku sudah akan langsung memutuskan sesuatu yang mungkin bisa disebut bodoh. Tapi aku bisa memutuskan nya dengan hitungan detik.
Tapi bukan seperti itu keadaannya berjalan.
Ada beberapa pertimbangan rumit, yang setengah memaksa untuk tidak memilih.
Miki menatapku lega.
Dan aku tahu aku harus segera mengakhiri tatapan semacam ini, sebelum pada akhirnya aku berpaling menjelajahi luka lama. Tapi mata nya persuasif, seakan semua yang ada di dunia ini hanya pendamping.., dan dia yang utama. Konyol. Ha
Bila keadaanya tidak seperti ini, mungkin aku sudah akan langsung memutuskan sesuatu yang mungkin bisa disebut bodoh. Tapi aku bisa memutuskan nya dengan hitungan detik.
Tapi bukan seperti itu keadaannya berjalan.
Ada beberapa pertimbangan rumit, yang setengah memaksa untuk tidak memilih.
"Would you like to come back?" Aku terperanjat. Mikael mengigit bibir bawahnya. Aku menelusuri maksud nya lewat mata. Dan karena pria ini terlalu peka, iapun segera memperjelas.
"Ku rasa Sukamara merindukan mu!"
"Ku rasa Sukamara merindukan mu!"
"Akupun sama" terutama kenangan kita. Bila saja aku bisa melanjutkan.
"Kalau begitu kembalilah!" Aku terdiam memandang matanya, masih terkagum kagum oleh takdir tidak biasa yang karuan ini. Ah sulit sekali mempersingkat hari ini. Ada 3 alasan yang membingungkan ku. Pertama; sebuah keajaiban bertemu dengan nya lagi. Kedua; aku terjebak di garis batas yang kiri dan kanannya adalah baik. Ketiga; aku adalah aku yang sama.
Tidak ada satu bayangan ganjil pun yang menarik ku memikirkan pertemuan dengannya. Semuanya mengalir mengikuti akar hitam yang mengikatku.
Aku lupa arah angin yang membawa kami.
Dimana para peri mungil menyiapkan warna warni musim semi.
Jutaan warna nya yang berkilau tersendat, tarik menarik, menyatu tak berbentuk.
Dan mereka terjebak dalam perpaduan tak terhingga yang menghias mata Mikael.
Bulu matanya bergerak. Aku menunduk.
Aku lupa arah angin yang membawa kami.
Dimana para peri mungil menyiapkan warna warni musim semi.
Jutaan warna nya yang berkilau tersendat, tarik menarik, menyatu tak berbentuk.
Dan mereka terjebak dalam perpaduan tak terhingga yang menghias mata Mikael.
Bulu matanya bergerak. Aku menunduk.
" kau selalu bersembunyi!" Suaranya menegakkan kepalaku.
" aku tidak ingin tergoda!"
"Kita berdua tahu, kau memang tidak mudah tergoda"
"Hanya untuk beberapa hal" ralatku. Mikael tersenyum tipis.
"Ouh, kau masih tergoda dengan tatapan ku?"
Aku mendengus. Dia memang selalu tahu banyak hal.
Aku terdiam memalingkan wajahku.
Aku mendengus. Dia memang selalu tahu banyak hal.
Aku terdiam memalingkan wajahku.
"Ku pikir kau tahu..," Miki memberi jeda untuk ku memperhatikannya.
"Apa yang ku lakukan dulu nya, hanya ingin yang terbaik untukmu." Sepertinya aku bisa mengerti bagaimana umur belasan kami mempengaruhi pola pikir.
"Apa yang ku lakukan dulu nya, hanya ingin yang terbaik untukmu." Sepertinya aku bisa mengerti bagaimana umur belasan kami mempengaruhi pola pikir.
"Tapi lebih baik aku menjelaskannya lagi!"
"Hanya untuk memastikan kau mengerti."
"Hanya untuk memastikan kau mengerti."
"Aku mengerti" sahut ku. Mikael was was memandang ku.
"Aku hanya tidak tahu bagaimana menerima semua keajaiban ini dengan cepat."
Tags:
Melodi Terjebak
0 komentar