PROLOG (TERTANDA)
Aku sekarat ditempat
ini. Hatiku hampa. Sebagian jiwaku rapuh. Tapi aku bersyukur dikelilingi
wajah-wajah malaikat yang selalu nampak bahagia.
Aku pernah berpikir
kehidupan terjadi karna dua sebab, perpaduan Takdir dan Nasib. Tapi
bagaimana bisa hal itu disebut Takdir, bila kau bisa merubahnya? Lalu
Bagaimana bisa hal itu disebuat Nasib, bila terjadi karna kesalahanmu
sendiri?
Adana benar.. seharunya
aku mencari bukunya ditempat yang tak ku pikirkan. Meski tindakan itu
bodoh, tapi memiliki kemungkinan untuk ku menemukannya.
0 komentar