Melodi Terjebak 8 ; Fajar hingga tenggelam
Tiada yang menyambut kebersamaan kami dengan warna. Cuaca mendung angin beringsut menarikan dedaunan. Ini bukan ide yang bagus untuk tetap di sisinya.
" Kamu mau makan dimana?" aku terdiam memperhatikan sekelilingku. padahal aku tidak bermaksud menjawab pertanyaannya.
"atau kau lebih suka memasak di rumah?"sebentar saja mata ku beringsut menatapnya. seperti nya aku memang harus mengakhiri ini secepat mungkin.
"Its enough!"alisnya berdekatan, bingung.
"aku tidak bisa lagi!"aku menekankan setiap kata sehingga ku harap ia segera mengerti maksudku. tapi sia sia. ia melebarkan bibirnya lalu menciptakan keindahan yang tiada tara, dasar mahluk indah bajingan.
"Nessie.. Aku tidak pernah berpikir akan sejauh ini dari rumah, kalaupun sempat terlintas di pikiran ku, tidak akan sebegitu membingungkan nya."
"Aku bertemu dengan mu saat ini bukan lah sesuatu yang ku rencanakan."
"Jikakeinginan bisa di kabulkan, aku akan meminta pertemuan ini lebih cepat."
"sehingga aku dapat memperbaiki semua yang telah aku rusak."
kami berdua terdiam. Aku sendiri berusaha tidak tertunduk oleh suara malaikatnya.
Dave, dia berada di sudut ruang jauh;sendirian. -memainkan satu persatu chapter kami. Hati ku tertarik ke atas. dan dua sejoli yang berlarian di atas pasir berputar di kepalaku. Mata biru nya mendekat. bibirnya merekahkan senyum, dan wajah malaikat Dave berada persis di depanku.
"Kau tidak perlu memperbaiki apapun." suaraku keluar dengan tegas.
"Aku sudah bersama seseorang yang sudah mengobati semua yang telah kau rusak."
"Aku sudah sembuh" suaraku terdengar lebih keras. dan Mikhael meluruskan pandangannya lebih dalam ke mataku.
"Jadi tolong jangan merusak lagi!"
Aku bisa melihat bibir Mikhael bergerak, namun aku tidak mendengar suara apapun.
"Jika memang seperti itu yang sebenarnya terjadi..,"
"Aku hanya berharap kebahagiaanmu."
gumpalan air mata keluar begitu cepat, aku menatap kelangit dan berusaha keras mencegah.
Aku mencintai Dave, aku mengingatkan diriku.
aku melihat ke mata Mikhael, dan dia masih di posisi yang sama.
tatapannya serius. mengerikan. aku ingin buru buru berlari, ;sebagian;sebaliknya.
"Aku berharap hal yang sama padamu." dia tidak merespon sama sekali.padahal aku berharap jawaban.
"Semoga kau selalu bahagia." aku mundur setengah langkah ke belakang.dan air mataku sudah mengantri berjatuhan.
"Selamat Tinggal." aku membalikkan badan, dan melangkah lebih cepat.
"Nessie.. Aku tidak pernah berpikir akan sejauh ini dari rumah, kalaupun sempat terlintas di pikiran ku, tidak akan sebegitu membingungkan nya."
"Aku bertemu dengan mu saat ini bukan lah sesuatu yang ku rencanakan."
"Jikakeinginan bisa di kabulkan, aku akan meminta pertemuan ini lebih cepat."
"sehingga aku dapat memperbaiki semua yang telah aku rusak."
kami berdua terdiam. Aku sendiri berusaha tidak tertunduk oleh suara malaikatnya.
Dave, dia berada di sudut ruang jauh;sendirian. -memainkan satu persatu chapter kami. Hati ku tertarik ke atas. dan dua sejoli yang berlarian di atas pasir berputar di kepalaku. Mata biru nya mendekat. bibirnya merekahkan senyum, dan wajah malaikat Dave berada persis di depanku.
"Kau tidak perlu memperbaiki apapun." suaraku keluar dengan tegas.
"Aku sudah bersama seseorang yang sudah mengobati semua yang telah kau rusak."
"Aku sudah sembuh" suaraku terdengar lebih keras. dan Mikhael meluruskan pandangannya lebih dalam ke mataku.
"Jadi tolong jangan merusak lagi!"
Aku bisa melihat bibir Mikhael bergerak, namun aku tidak mendengar suara apapun.
"Jika memang seperti itu yang sebenarnya terjadi..,"
"Aku hanya berharap kebahagiaanmu."
gumpalan air mata keluar begitu cepat, aku menatap kelangit dan berusaha keras mencegah.
Aku mencintai Dave, aku mengingatkan diriku.
aku melihat ke mata Mikhael, dan dia masih di posisi yang sama.
tatapannya serius. mengerikan. aku ingin buru buru berlari, ;sebagian;sebaliknya.
"Aku berharap hal yang sama padamu." dia tidak merespon sama sekali.padahal aku berharap jawaban.
"Semoga kau selalu bahagia." aku mundur setengah langkah ke belakang.dan air mataku sudah mengantri berjatuhan.
"Selamat Tinggal." aku membalikkan badan, dan melangkah lebih cepat.
Tags:
Melodi Terjebak
0 komentar