c | Poem ; Pecahan | Journey To Northen Light

Poem ; Pecahan

6 September 2015
kau menulis puisi tentangku
dengan serangkaian bunga mawar disampingnya..
Aku bisa mencium aromanya,
aku bisa menyentuh warna merahnya..
namun aku tak bisa mengambil salah satunya. 

Kita berlari menjelajah waktu
menari terlalu lama dibawah hujan..
menendang kilatan petir tanpa menengok ke depan..
 namun kita lupa bahwa ini terlalu berbahaya..
Seperti takdir yang telah kau gigit.

Darahku mengalir dalam pembulu darahmu
menyapu seluruh ego kebiadabanmu..
namun aku lupa..
bahwa terlalu banyak darahku yang ku bagi padamu..

Kita memukul setiap kegelapan
saling memeluk ditengah badai
kita membuka lembar baru
dengan perlahan mengarungi dunia..
namun kita tidak menemukan jalan apapun.
Kita tepecah dalam jalan tanpa jalan.

Aku tak mampu menatap darah egomu
yang kini menenggalamkanku..

Kita terlalu jauh berlari dari rumah..
ditengah tempat tak dikenal..

Kita saling terpecah melepaskan segala janji yang kita pegang..
Kita terlepas dari tempat dimana kita terbangun bersama.
Kita adalah pecahan.
menyebar berlalu ke seluruh lintasan waktu.
tanpa dikenal
tanpa dicari
kita tak mampu menemukan satu sama lain.
karna kita telah menjadi Pecahan.

Tags:

Share:

0 komentar