c | Sajak : Musim | Journey To Northen Light

Sajak : Musim


Aku bersembunyi dalam tatapan hangat,
membiarkanmu berkemas dari tempat dimana aku terjaga.

aku berangsur-angsur terbangun dalam mimpi,
melihat langkahmu beranjak menjauh dari hadapanku.

Senyum indahmu mulai memudar
diiringi derai kesedihan yang menghampiriku.

Aku ingat saat dimana kita menggengam dunia.
dimana kita temukan tempat untuk saling bersandar.
yang kita sebut kebahagiaan.
pada musim dimana matahari tak pernah redup.
bunga-bunga mekar dengan aroma wanginya..
menyelimuti perjalanan jauh yang penuh hamparan.
Tapi sekarang hampir tamat.
tidakkah itu membuatmu gila ?

Kau pernah berkata selamanya.
tidakkah kau pernah memikirkannya?
Selamanya adalah waktu yang lama.
dan dalam masa sepanjang itu..
tak akan ada yang berjalan sama, meski kau sudah menjanjikannya.

Kau berbeda..
kita berpencar.
Lalu berhenti pada musim mematikan sepanjang masa.
merenggangkan daun-daun yang menguning dari tempatnya,
mengotori perkarangan bersih..
Beguguran..
dan kita terbelah dua.

kita akan segera melewati musim tanpa kita.
Jangan tulis apapun..
jangan berbicara diluar batasmu..
tapi berjanjilah.. kenangan itu selamanya.
Jangan kubur masa-masa tawa itu dalam pikiranmu,
meski kau akan segera merilis lembaran buku baru yang seutuhnya tak pernah ada namaku.
Hanya ingatlah.. ketika cahaya kita bertemu, 
dan kau merasa akan bertahan selamanya.
karna kau akan disana..
disetiap musim-musimku yang berganti.

Kau adalah cinta untuk setiap musim.
Yang akan mengikuti alur berlalunya angin.
disampingku.
dimanapun kau berada.

Kaulah cinta dalam setiap musim.
dalam setiap langkah,
dalam setiap malam berlalu,
dalam setiap detakan jantungku.

Kaulah musim.

Tags:

Share:

0 komentar