PUISI : berubah menjadi Jarak
Bagaimana bisa aku tertawa saat kita mulai menjauh,
dalam jalan yang sama.
andai kau mengulurkan tangan
mungkin aku tidak akan gelisah menunggu.
Senja berlalu tanpa cahaya,
membuat dunia bergerak pada kegelapan.
aku terus terjatuh dalam mimpi bersamamu.
Seperti instrumen tanpa suara,
aku bahkan mulai menggretak,
bagaimana hal itu dapat disebut instrumen.
Kita seperti kehidupan tanpa tujuan,
tanpa naungan, tanpa harapan.
Aku hanya bisa terdiam
melihat memori senyummu terbakar.
aku seperti ditarik ditempat dimana aku berasal.
terkadang aku ingin membuka satu halaman kosong,
entah bagaimana aku akan memulainya tanpa namamu..
terkadang aku juga ingin mengembalikan kumpulan waktu yang mempertemukan kita.
dan berharap bahwa aku bisa menjalaninya lebih baik.
tapi pada kenyatannya kita berada dalam badai,
yang terus bergeser mengikuti arah angin
merasa takut
merasa gelisah
merasa ingin berhenti
merasa ingin berlari menerjang,
dan merasa seperti
aku ingin menjauh darimu.. tanpa berhenti memelukmu.
Tags:
Poem
0 komentar