The One, Satu, Hanya, cukup.
ada ruang yang sepenuhnya sudah dimiliki
dan ada ruang yang memang ditakdirkan untuk satu orang.
Ada hal yang tidak mampu diungkapkan hanya dengan sebuah kata.
Ada rasa dimana hanya DIA, HATInya, dan PERASAANnya sajalah yang dapat memahaminya.
dan Ada waktu dimana mereka harus dipisahkan, didalam kehidupan yang berbeda.
yang menghasut lembut selayaknya kabut terbawa angin. berlari, mengejar, terjatuh, terhenti, dan bangkit kembali.
Akuilah cahaya itu, akuilah terang yang menyambutmu, akuilah hati yang bergetar saat melihat matanya, akuilah perasaan yang tak mampu menjauh, akuilah kehidupan yang membuatmu sakit, akuilah bahwa seseorang mampu menyusup kedalam hatimu, akuilah bahwa kegelapan datang menghampiri hatimu, akuilah bahwa aku&kamu satu, AKUILAH.
akui bahwa kita sudah berbeda, terbelah, terlepas menjadi dua.
Sekarang pergilah
katakan siapa yang bisa, katakan padaku apa aku mampu ?
katakanlah ..
Kita mampu hidup disini tanpa satu diantara kita, tebelah dua.
Ada perasaan dimana hanya aku&kamu sajalah yang dapat memahaminya.
ada satu hati dimana dia bersembunyi dibalik senyum indah yang menyelimutinya. ada satu hal yang menyelimutinya, yang membuatmu melupakanku selamanya. dia.. dialah dia ..
Ada satu hati yang membuatmu yakin, tapi dia tidak akan menjadi kita.
dia akan membelah hatiku menjadi dua, membuatku menunggumu, berhenti, merenung, kebingungan, dan terseret kembali ke dalam satu hati kita.
Kita sudah terbelah dua
kita sudah terlepas menjadi dua.
mereka sudah hancur berkeping-keping, tersebar kepenjuru dunia.
Hanya satu yang mampu membuat mereka kembali bersatu.
dia hanyalah
TUHAN
hanya satu TUHAN.
Tags:
Poem
0 komentar